Selasa, 01 November 2011

PERKEMBANGAN FILSAFAT


Kata filsafat, bahasa Inggris dikenal dengan istilah philosophy adalah berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Dengan demikian, seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan dengan melihat sesuatu itu dari berbagai sisi (Holistick)

ABAD PERTENGAHAN YAITU ABD 14-16

Ø  Renaisance, renaitre, rebirth yaitu lahir kembali dengan ditandai lahirnya paham paham yang unggul pada masa itu yaitu Romawi dan Yunani.
Ø  Humanisme (kemanusiaan) yaitu muncul kembali untuk membentuk sesuatu dengan cirri-ciri : nilai-nilai kemanusiaan, penggunaan bahasa romawi dan sastranya salah satu tokohnya yang terkenal yaitu Leonardo Da Vinci.
Ø  Protestantisme yaitu direformasi paham-paham keagamaan yang dilatarbelakangi oleh beberapa hal antara laing :
·         Ketidak puasan terhadap agama
·         Adanya kemajuan perdagangan
·         Tumbuhnya kota-kota besar
·         Munculnya paham individualism
·         Adnya ketidaksenangan terhadap gereja ditandai dengan adanya surat Udelgensi dan absolusi yang dipelopori oleh pemikir dari jerman Marti Luther yang menempel brosur-brosur di witterburg pada tanggal 31 oktober 1517 dengan mengemukakan 95 dalil.
            Pada tahun 1520 hubungan antara gereja dan istana putus karena ada gerakan Martin Luther Pada tahun 1648 dicoba meakukan perdamaian, dan hanya betahan lama dan bahkan protestan berkembang pesat.

v  Kebenaran ada tiga macam
·         Scientific  yaitu ilmu pengetahuan
·         Artistic Truth/Astetik yaitu seniman dan kebudayaan
·         Absolute Truth yaitu keyakinan, agama, tidak boleh ditawar-tawar lagi

v  Aspek filsafat
·         Ontologi yaitu mempelajari yang ada
Dibagi menjadi dua yaitu objek materi dan objek formal. Objek materi adalah materi yang dipelajari, sedangkan objek formal yaitu bidang yang di pelajari (bidangnya)
·         Oksiologi  adalah aspek yang mengenai nilai dan tujuan
·         Epistimologi yaitu meliputi mengapa dan bagaimana
v  Bagaimana filsafat bekerja
·         Terbuka, mendalam dan sistematis
·         Mendasar
·         Tidak berprasangka ( apriory)
·         Tidak dokmatis (tidak hanya percaya pada satu teori saja tetapi bersifat terbuka)
·         Rasional (bisa diterimah oleh akal)
·         Objektif


RASIONALISME DAN EMPIRISME


1.  RASIONALISME.
a. Pengertian Pokok.
              Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal (yang mendahulukan akal) .Selain itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki. Zaman Rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke XVII sampai akhir abad ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran. Ternyata, penggunaan akal budi yang demikian tidak sia-sia, melihat tambahan ilmu pengetahuan yang besar sekali akibat perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu alam. Maka tidak mengherankan bahwa pada abad-abad berikut orang-orang yang terpelajar Makin percaya pada akal budi mereka sebagai sumber kebenaran tentang hidup dan dunia. Hal ini menjadi menampak lagi pada bagian kedua abad ke XVII dan lebih lagi selama abad XVIII antara lain karena pandangan baru terhadap dunia yang diberikan oleh Isaac Newton (1643 -1727). Berkat sarjana geniaal Fisika Inggeris ini yaitu menurutnya Fisika itu terdiri dari bagian-bagian kevil (atom) yang berhubungan satu sama lain menurut hukum sebab akibat.

             Semua gejala alam harus diterangkan menurut jalan mekanis ini. Harus diakui bahwa Newton sendiri memiliki suatu keinsyafan yang mendalam tentang batas akal budi dalam mengejar kebenaran melalui ilmu pengetahuan. Berdasarkan kepercayaan yang makin kuat akan kekuasaan akal budi lama kelamaan orang-orang abad itu berpandangan dalam kegelapan. Baru dalam abad mereka menaikkan obor terang yang menciptakan manusia dan masyarakat modern yang telah dirindukan, karena kepercayaan itu pada abad XVIII disebut juga zaman Aufklarung (pencerahan). Menurut rasionalisme kebenaran hanya dapat dicapai dengan berfikir, maka  lahirlah   the power of  reason  yaitu berfikir penalaran  sehingga muncul suatu paham rational choise theory (R.C.T) isinya yaitu
·         manusia itu mempunyai tujuan dan berusaha untuk mencapai tujuanya     tersebut    (sasarannya)
·         manusia mempunyai jenjang ( hirarkhi) sesuai dengan refrensi kesenangan dan kegunaan
·         dalam menentukan perilaku, manusia melakukan analisis rasional
             ~manfaat
             ~harga
             ~cara terbaik untuk memaksimalkan manfaat
Salah satu tokoh terkenal dalam faham ini yaitu Rene Descartes (1596 -1650) yang dikenal dengan metode keragu-raguanya cogito ergo sum ~ I think therefore I am (aku berfikir maka aku ada). Tokoh-tokohnya : Rene Descartes (1596 -1650) (cogito ergo sum ~ I think therefore I am ), Nicholas Malerbranche (1638 -1775), B. De Spinoza (1632 -1677 M), G.W.Leibniz (1946-1716),  Christian Wolff (1679 -1754), Blaise Pascal (1623 -1662 M)

2.  EMPIRISME
a. Pengertian Pokok
             Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu "empiris" yang berarti pengalaman inderawi. Oleh karena itu empirisme dinisbatkan kepada faham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalanan dan yang dimaksudkan dengannya adalah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia. Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman sehingga pengenalan inderawi merupakan pengenalan yang paling jelas dan sempurna.

              Seorang yang beraliran Empirisme biasanya berpendirian bahwa pengetahuan didapat melalui penampungan yang secara pasip menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Ini berarti semua pengetahuan betapapun rumitnya dapat dilacak kembali dan apa yang tidak dapat bukanlah ilmu pengetahuan. Empirisme radikal berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak sampai kepada pengalaman inderawi dan apa yang tidak dapat dilacak bukan pengetahuan. Lebih lanjut penganut Empirisme mengatakan bahwa pengalaman tidak lain akibat suatu objek yang merangsang alat-alat inderawi, kemudian di dalam otal dipahami dan akibat dari rangsangan tersebut dibentuklah tanggapan-tanggapan mengenai objek yang telah merangsang alat-alat inderawi tersebut.
Empirisme memegang peranan yang amat penting bagi pengetahuan, malah barangkali merupakan satu-satunya sumber dan dasar ilmu pengetahuan menurut penganut Empirisme. Pengalaman inderawi sering dianggap sebagai pengadilan yang tertinggi. Oleh karena itu seorang bayi yang baru dilahirkan, menurut teori ini otaknya masih kosong ibarat kertas putih bersih yang belum diisi tulisan apapun karena belum didisi oleh  pengalaman (tabula rasa) Tokoh-tokohnya. John Locke ( 1632 -1704), Francis Bacon (1210 -1292), Thomas Hobbes ( 1588 -1679),  George Berkeley ( 1665 -1753), Roger Bacon ( 1214 -1294).

v  Clifford Gurtz (antropologi) kebudayaan adalah kemampuan untuk menangkan signifikan.

IDEALISME

             Tokohnya adalah Plato pada masa Yunani purba Socrates, Aristoteles, yang diinginkan adalah jiwa (rohania) bersifat abstrak adapun jiwa itu bagian dsari idea. Dapat dikatakan bahwa kebenaran adalah tidak dapat dilihat karena terdapat dalam pikiran. Alam ialah gambarean dunia idea. Jiwa kita sebenarnya tidak punya tempat tetapi merupakan karakteristik
v  Plato

Menulis sebuah buku Republika > ide dan masyarakat. Masyarakat yang abik adalah setiap orang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
·         Pemimpin menurut Plato yaitu harus

Arif (filosoper, kearifan dan kebijaksanaan)
 

       Berpendidikan/berpengalaman
                              
                                                      Tahan dari segala godaan
·         Ide yang tertinggi yang terbaiuk adalah kebaikan untuk kebajiakan. Ide kebajikan inilah yang menyatakan kebaikan pada manusia atau pola piker yang berdampak pada perilaku
·         Cita-cita bersifat rohani (anstrak) jiwa terdapat dalam cita. Pertemuan antara jiwa dan cita-cita maka lahirla idea  
·         Menurut palto idea itu tidak mengalami pergeseran. Kebenaran tidak tampak dalam lahiria namun wujudnya lahirnya dapat dapat dilihat, dalam hal ini kebenaran ide. .letaknya jiwa yaitu terletak di jiwa yangf tak berrtubuh (abstrak, tidak berwujud.
·         Alam ini adalah gambaran dari dunia idea

            Masyarakat menurut Plato (427), dalam hala ini masyarakat stabil yaitu jika masyarakat atau kedudukan setiap orang harus jelas kedudukannya (profesi, skill dll). Dalam masyarakat makmur orang yang menduduki tempat tertinggi yaitu orang yang arif(adil), berpendidikan, berpengalaman, dan tahan godaan. Pembagian  manusia menurut Plato yaitu terbagi  tiga : manusia emas, perak dan tembaga.

v  Menurut Brussel arif adalah kemampuan melihat sesuatu masalah persoalan secara Holistik ( dari berbagai sisi)
·         Godaan paling berat yaitu : perempuan/laki-laki, harta dan jabatan
·         Jenis jabatan ad dua yaitu Archieved (proses), dan Acqured (lansung)

LOGIKA

v  Pengertia logika
·         Logika berasal dari kata logike yaitu logos yang artinya perkataan sebagai pernyataan dari pikiran
·         Hikmanya logika yaitu ketika berkata-kata/bertuturitulah cerminan pikiran (tutur kata, logis dan tepat)
·         Logika pertama kali di perkenalkan oleh seorang Filsuf bernama Acicero pada abad 1SM, yaitu berpikir denagan tepat.
·         Logika adalah ilmu yang mempelajari lurusnya pikiran dan perkataan
·         Seoran filsuf Yunani Aristoteles dengan teori logikanya ada dua yaitu :Analitika (penyelidikan tentang berbagai argument-argumen yang bertitik tolak dengan keputusan yang benar), Dialetika 9 penyelidikan tentang arguman-argumen yang yang bertolak belakang dengan hipotesis atau putusan-putusanyang tidak pasti kebenarannya.
·         Aristoteles membagi ilmu pengetahuan kedalam tiga bagian yaitu
ü  Praktis (ekonomi, etika dan politik)
ü  Produktif (teknik dan kesenian)
ü  Teoritis (fisika, matematika dan pilsafat)
·      Depenisi logika yang terdapat dalam pilsafat yaitu cabang pilsafat yang membicarakan  prinsip serta norma-norma penyimpulan yang sah
·      Objek logika yaitu bahan untuk penelitian
ü  Objek material yaitu sesuatu yang diselidiki oleh suatu disiplin ilmu (bisa kongkrit/abstrak)
ü  Objek formal yaitu sudut pandsang terhadap bahan penelitian tersebut
ü  Objek material logika adalah berpikir
ü  Objek formalanya yaitu berpikir lurus dan tepat
·      Manfaat belajar logika yitu :
ü  Menajamkan kemampuan analisis kita
ü  Efisien dalam memanfaakan waktu
ü  Alat untuk mempelajari segala ilmu
ü  Membantu berpikir rasional, kritis, metodis, dan koheren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar