Selasa, 01 November 2011

TUJUAN MANUSIA DI CIPTAKAN


APA TUJUN MANUSIA DI CIPTAKAN ?


A.Asal usul manusia
Berdasarkan Alqur,anul karim manusia diciptakan melalui suatu proses yang sangat agung atas kekuasaan Allah, begitu juga dari segi medis, penciptaan manusia melaui suatu proses yang sangat mengagumkan. Dalam Alqur’an proses penciptaan manusia sangat jelas yaitu terdapat dalam surah Al-Mu’minun ayat 12 sampai 14 yang artinya ” Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal dagin itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.Kemudian, Kami menjadikan mahluk
Yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta paling baik’’

B.Tujuan manusia diciptakan
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang diciptakan oleh Allah yang bisa menjadi subyek dan obyek sekaligus,karna manusia tediri dari empat unsur yaitu; unsur jasmani, rohani, naluri dan akal. Menusia berfikir dan merenung, kemudian menjadikan dirinya sebagai obyek fikiran dan renungan. Manusia sangat menarik di mata manusia itu sendiri. Terkadang manusia dipuja, tetapi di kala yang lain ia dihujat. Secara internal manusia sering merasa bangga dan bahagia menjadi manusia, tetapi di mata orang lain atau di waktu yang lain, ia terkadang menyesali diri sendiri, menyesali keberadaannya sebagai manusia.
 
Ada manusia yang perilakunya berada di luar batas perikemanusiaan, tetapi ada juga manusia yang begitu tinggi tingkat kemanusiaannya sehingga ia disebut sebagai "manusia suci". Pada umumnya manusia tertarik untuk bertanya tentang dirinya ketika berada dalam puncak-puncak kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, keberhasilan dan puncak kegagalan. Ada kesepakatan pandangan, bahwa betapapun manusia terdiri dari  jiwa dan raga, tetapi penilaian tentang kualitas manusia terfokus pada  jiwanya, terkadang disebut hatinya, karena hakikat manusia adalah jiwanya.
Kebenaran hasil olah pikir manusia bersifat relatif, namun  dimungkinkan manusia apat mejangkau lebih luas lagi samudra kebenaran yang dibentangkan  melalui kekuasaan Allah baik yang tersurat dalam Alqur’an, As-sunnah dan ciptaan-Nya yang tergelar di alam semesta maupun yang melalui kreasi potensi manusia, berupa akal, budi dan indera.
Dalam Alqur’an tujuan manusia diciptakan  di bumi sangatlah jelas yaitu terdapat dalam surah Al-Baqara ayat 30.Dalam surah ini dijelaskan bahwa tujuan manusia diciptakan di dunia yaitu sebagai khalifah yang bermakna pemimpin artinya kita diciptakan untuk menjadi pemimpin diantara mahluk yang laing yang diciptakan oleh Allah di bumi ini, juga sebagai penjaga alam semesta dan diciptakan sebagai mahluk paling sempurna diantara mahluk ciptaan Allah yang laing bahkan malaikat pun mempertanyakan kenapa manusia diutus sebagai khalifah di muka bumi ini, padahal manusia dianggap nantinya sebagai perusak di alam semesta, tapi itulah kekuasaan Allah yang memilih manusia sebagai pemimpin diantara mahluk ciptaan-Nya di bumi ini.Tujuan manusia diciptakan terdapat juga dalam surah Az-Zariyat ayat 56, dalam surah ini Allah berfirman Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku, jadi sudah jelas bahwa kita dicipakan di dunia ini untuk beribadah hanya kepada Allah semata, bukan kepada yang lain. Dalam hal ini perlu diperjelas bahwa beribadah bukan hanya dalam hal yan berhubungan dengan sholat atau hal yang bersifat religius, tapi ibadah memiliki pengertian yang sangat luas misalnya menuntut ilmu merupakan juga suatu bentuk ibadah, bekerja, makan, tidur dll. Jadi sudah seyogyanya manusia memperbanyak amal melalui ibadah untuk mempersiapkan diri kembali kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar